Senin, 22 Juni 2009

Perkawinan Adat Lampung pada masyarakat Menggala

Perkawinan Adat Lampung ( Studi Dinamika Adat Lampung Pepadun Dalam Perkawinan Endogami dan Eksogami pada Masyarakat Menggala di Kabupaten Tulang Bawang )

Oleh: Djalaluddin. Drs. G, M. Si
Lembaga Penelitian
Dibuat: 2007-12-11 , dengan 1 file(s).

Keywords: Perkawinan Adat Lampung,Eksogami pada Masyarakat Menggala
Subject: Adat dan upacara perkawinan (lampung)
Call Number: 392.5 Djo p c.1

http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2007-djalaluddi-1014

RINGKASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang dan memilih Kecamatan Menggala sebagai obyek studi. Dipilihnya Kecamatan
Menggala ini karena sangat relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data
terutama diperoleh dari informan sebanyak 13 orang dengan metode wawancara / wawancara mendalam. Selain itu data juga diperoleh dari
observasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini hendak mendiskripsikan berbagai pandangan
masyarakat Lampung Menggala dalam dinamika perkawinan endogami dan eksogami dalam pola perkawinan masa lalu, masa sekarang, dan
perobahan-perobahan yang terjadi mulai dari proses melamar, pemilihan jodoh, upacara pernikahan, resepsi pernikahan, uang belanja dan
pemilihan tempat tinggal.

Permasalahan dijelaskan dengan teori kebudayaan, teori tindakan sosial, dan teori perubahan budaya. Hasil penelitian adalah sebagai berikut Terdapat perubahan pola perkawinan pada perkawinan endogami yang
semula banyak memilih perkawinan antar keluarga antar marga, kelompok sosial, status ekonomi, dan masalah pemilihan jodoh pada masa lalu
peran orang tua sangat dominan dan harus dilakukan secara adat. Tetapi sekarang pola seperti ini telah beralih ke perkawinan eksogami dimana pemilihan jodoh mulai bergeser pada pilihan anak dan orang tua hanya memberi persetujuan I restu dengan upacara adat yang lebih disederhanakan. Pada masyarakat Menggala terjadinya pergeseran ini akibat adanya modernisasi, kontak dengan budaya luar, pengaruh
pendidikan, sosial ekonomi, kesemuanya ini sangat bersifat dilematik. Dilematika ini lebih terasa ketika semakin dirasakan melemahnya berbagai pranata sosiai berupa sotidaritas kelompok dan pemaknaan norma, aturan-aturan maupun nilai-nilai tradisi adat. Adapun perubahan yang terjadi umumnya setelah dicermati melalui dimensi kulturai dan struktur, sistem nilai, norma, dalam kesadaran dan tindakan-tindakan warga masyarakat untuk berinteraksi, dari kesadaran struktur ini diperoleh setiap anggota masyarakat melalui internalisasi
dalam pengalaman hidupnya. Pendorong perubahan pada adat pepadun karena adanya konteks sosial yang berbeda yang kemudian mengalami variasi dalam berbagai persamaan dan perbedaan. Pendorong perubahan dapat dibedakan antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor luar
adalah faktor lingkungan dimana tata cara yang sudah menjadi mode digunakan oleh masyarakat sekelilingnya. Selain itu adanya faktor
modernisasi mampu menyumbangkan kepribadian modern seperti sikap rasional dan menghargai waktu, sehingga akibat yang tak terhindarkan
adalah perubahan segala sesuatu yang tradisional dan penghargaan tinggi terhadap waktu dan uang, kemudian rangkaian proses perkawinan dengan adat pepadun lebih disederhanakan dan praktis tanpa mengurangi tata cara tradisional.
Hal ini juga akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola perkawinan masyarakat, menyangkut pola pemilihan jodoh, proses
melamar, biaya perkawinan, upacara naik pepadun, resepsi maupun pesta, pemilihan tempat tinggal.
Pola pemilihan jodoh terlihat tidak ada perbedaan antara lapisan atas dengan lapisan bawah (lain-lain), jodoh ditemukan oleh anak sendiri atau melalui permusyawaratan antara anak dan orang tua. Demikian pula pilihan jodohnya dalam perkawinan eksogami saat ini lebih banyak dari pada perkawinan endogami. Setelah melangsungkan perkawinan tidak ada lagi ketentuan harus tinggal berdekatan dengan kerabat suami, tetapi telah mulai memilih tempat tinggal yang tidak berdekatan balk dengan
kerabat suami atau kerabat isteri. Semuanya ini menunjukkan bahwa tingkat kemandirian generasi yang lebih mudah pada masyarakat Lampung Menggala lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka telah mulai berpikir praktis dan rasional, tidak lagi terikat oleh pemikiran tradisional, sebagai akibat dari kehidupan modern yang telah melanda kehidupan masyarakat.

Hubungi kami:

DL Name:Lampung University Library
PublisherID:LAPTUNILAPP
Organization:Lampung University
Contact:Perpustakaan Universitas Lampung
Address:Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
City:Bandar Lampung
Region:Lampung
Country:Indonesia
Phone:62-721-706352
Fax:62-721-706351
Admin Email:dedi[at]unila.ac.id
CKO Email:library[at]unila.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar